Mams kadang kita masih sering bingung ya membedakan antara Sagu, tapioka, dan maizena Apa sih, perbedaan ketiganya?
Tapi Mams, sebelum menjelaskan perbedaan ketiganya, kita harus tau dulu perbedaan antara tepung dan pati, ya. Sebenarnya sagu, tapioka, dan maizena merupakan hasil akhir olahan bahan baku yang berupa pati (starch), bukan tepung (flour). Pati didapatkan dari proses pengendapan air perasan bahan, sedangkan tepung adalah hasil penggilingan bahan yang sudah dikeringkan.
Misalnya kalau kita bicara tepung jagung, maka produknya adalah polenta (corn flour), sedangkan pati jagung adalah maizena (corn starch). Namun, pada umumnya orang-orang lebih banyak menyebutkan ketiganya dengan istilah “tepung”. Cukup jelas bukan?
Sagu/ aci
Tepung sagu berasal dari batang pohon sagu yang diperas, lalu endapan airnya dikeringkan sehingga menjadi bubuk tepung. Warna tepung sagu putih agak kusam, banyak digunakan untuk membuat kue kering dan diolah menjadi berbagai makanan. Di Indonesia bagian timur, masyarakatnya menggunakan sagu untuk membuat olahan makanan pokok pengganti nasi. Contoh lain yaitu di Jawa Barat, sagu terkenal sebagai bahan dasar makanan khas daerah tersebut, seperti cilok (aci dicolok), cireng (aci digoreng), dan lain-lain. Sagu juga berfungsi sebagai bahan pengental pada masakan.
Tapioka/ kanji
Tepung tapioka berasal dari pati singkong. Warnanya putih bersih dengan tekstur yang lebih licin dari sagu. Tapioka digunakan untuk bahan campuran dalam pembuatan mpek-mpek, kerupuk, bakso, siomay, dan kue basah. Sama seperti sagu, penambahan tapioka dapat memberikan tekstur kenyal pada makanan. Karena itu, pada beberapa resep tapioka bisa digunakan untuk menggantikan sagu dengan harga yang lebih ekonomis.
Maizena
Maizena terbuat dari pati jagung. Penggunaannya sebagai campuran tepung terigu pada kue kering dan cake, bahan pengental vla/ saus, dan untuk perenyah gorengan. Tepung ini bebas gluten sehingga aman dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac. Tepung maizena dijual dalam bentuk kemasan kardus ataupun dikemas dalam plastik.
Mams, ketiga tepung diatas sama-sama terbuat dari pati. Mereka memiliki fungsi yang hampir sama, namun hasil akhir produk yang dibuat akan lebih maksimal jika mengikuti apa yang dituliskan pada resep. Karena ada beberapa resep yang kurang cocok jika bahan bakunya diganti.
Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan jenis tepung yang paling banyak digunakan dalam masakan Indonesia. Aneka jenis makanan seperti mie, roti, kue basah, maupun kue kering juga banyak yang dibuat dengan menggunakan tepung terigu.
Tepung terigu terbuat dari biji gandum dan terbagi lagi ke dalam beberapa jenis tergantung kandungan proteinnya, yakni protein tinggi, sedang, dan rendah. Tepung terigu protein tinggi mengandung gluten yang paling tinggi dan sebaliknya, tepung terigu protein rendah mengandung paling sedikit gluten.
Loading...
Anda perlu berhati-hati dalam memiih tepung terigu. Pilihlah tepung terigu yang tidak mengalami proses pewarnaan (unbleached) sehingga lebih sehat dan bebas dari zat kimia yang dapat membahayakan Anda dan keluarga.
Secara umum, cara penyimpanan tepung maizena, terigu, dan tapioka adalah di tempat yang kering dan bersih. Pastikan juga wadah penyimpanannya tertutup rapat agar kelembapan udara dan kutu tidak masuk ke dalam tepung.
Jika tanggal kedaluwarsa tidak tertera dalam kemasan tepung, Anda dapat memperhatikan kondisi tepung sebelum digunakan. Jika tepung tapioka, maizena, dan terigu yang Anda miliki menggumpal, berkutu, berjamur, atau berubah warna, maka sebaiknya hindari menggunakan tepung tersebut.
Tepung yang lembap atau menggumpal akan menyebabkan aroma tengik pada makanan yang dihasilkan jika tetap digunakan. Anda bisa menjemurnya terlebih dahulu di bawah sinar matahari untuk mengurangi kelembapannya. Jika aroma tengik masih tersisa, sebaiknya hindari menggunakan tepung tersebut untuk mengolah makanan.
Semoga bermanfaat 🤗
Share This :
terima kasih atas infonya.
ReplyDelete